aku adalah karena-Nya

.....PERKATAAN MELEPASKAN RASA.....

Jumat, 09 Mei 2008



Rabb..
Mungkin, hati ini telah tertutup untuk menerima hidayahmu, atau mungkin belum saatnya aku menrima hidayahmu..

Rabb, mala mini, aku datang kepadamu, bukan untuk mengadu, tapi untuk berbagi, diiringi instrumental Do’aku Hadad Alwi, aku menghadapmu…

Rabb, terkadang aku berpikir nagaimana posisiku di hati Mu ya Rabb, laknatkah aku???
Yang selalu berjanji, tapi mengingkari, yang selalu dating kepadaMu hanya ketika sedih, hanya ketika butuh Kau,,

Ya RAbb, sayangkah Engkau kepadaku yang munafik ini, selalu berkata tanpa kebenaran, selalu berkata, tapi hati ku tahu itu salah??

Rabb, malam ini aku kembali menangis, bukan tentang Kamu Rabb, tapi tentang kita, tentang Kau terhadapku, tentang aku terhadap Kamu..

Rabb, didengarkah do’aku di telingaMu? Aku yang angin2an berdo’a kepadaMu
Rabb, sucikah aku di mataMu? Aku yang hanya terkadang bersuci untukMu
Rabb, adakah aku di hatiMu dan Rasul Mu? Aku yang tidak sepenuhnya selalu mengingatMu, dan Rasul Mu, Muhammad SAW..

Rabb, begitu banyak tentang kita, Kau dan aku, sampai akupun tidak tahu siapa aku dan siapa Kamu. Bukan, bukan siapa Kamu, tapi siapa Kamu dimataku?
Engkau yang menghidupkanku, karena Engkau Maha Menghidupkan
Engkau yang mengasihiku, karena Engkau Maha Pengasih..
Aku ada karena Kau ada, aku hidup karena Kau hidup, aku melihat karena Kau Melihat, aku mendengar karena Kau Mendengar, aku tidur tapi Kau tidak pernah Tidur selalu memperhatikanku, menjagaku.

Rabb aku tentangMu, samakah Engkau tentangku??
Engkau Cinta aku, cintakah aku pada Mu?

Wahai Al ‘Alim, nistakah aku di Matamu??
Yang tidak tau KebesaranMu, seberapa dalam CintaMu pada ku, seberapa besarnya KasihMu padaku??


Rabb, kalau memang rendah aku disisiMu, aku mohon, tinggikan aku, jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku sendiri di jalan yang salah. Bawa aku kembali ke sisiMU, ke sisi RasulMu..
sebagai hambaMu yang mulia disisiMu
jumat 9 mei 2008..

Bill Gates dtg ke Indonesia, ko qt sibuk sik???

g tw juga yak, tp yg pasti memang repot. bayangin, BSM tercintaku ampe rela nyiapin batik dalam jumlah besar..gila g seh??

but, it's not my problem, coz not my money..

istimewanya hari ini, bukan karena ketemu Bill Gates, ato pake baju batik, bukan juga karena rombongan BSM yang paling banyak ( ya iyalah, Bakrie Brothers sponsornya ), tapi karena hari ini aku larut dalam perbincangan hidup masa depan antara 2 laki yang pemikiran mereka sama.

"umur berepa sich target lu kawin?", Za...l nanyain itu ke Z..i..
Z..i jawab," g tau, klo luw?"
Za...l dengan senangnya, dengan senyumnya jawab ,"umur 25 26 lah"

then..
Za...l nanya ke aku,"klo lu yes?"

busyet dah, pertanyaan yg dari tadi berusaha dihindari, berusaha pura2 g denger,,,eh,eh,eh ditanyain juga...
g tau mo jawab apa, binun, mabok deh, tapi aku jawab juga sih..."28 29 lah"

"what d f..k of u????, ketuaan kalee nek...lu mau jadi perawan tua???lu mau g laku2...laki2 g suka loh ama perempuan tua?"kata Za...l

busyet dah,,,menohok banget tuh...'perawan tua', amit2 deh..

"so....emangnya kenapa???" tanya ku
"y g pa2 sih,,,tapi,,,,,apa g ketuaan tuh????" tanya Z..i

"y g lah" kataku
"emang lu mo nyari suami umur brapa?" Za...l
"ya 30 31 an mungkin, itupun klo nmsih laku...."sindirku

"kenapa sih, kok kepikiran kawin umur segitu?, klo gw sih, maunya istri gw muda setahunlah,, truz ntar g usah kerja, biar pas gw pulang, ada yang mijitin, ada yg nyiapin teh, air anget......."' argumen Za...l

"klo gw sih maunya sepantaran, gw juga g mw istri gw kerja, tapi klo tuntutan ekonomi berkata laen, apa hendak dikata. istri pulang siang, gw pulang malam, biar ada gitu waktu barengan malamnya" Z..i g mo kalah..

ih....apaan2 sih cowok2 aneh ini, baru juga umur 19 taon, uda mikir begituan...




secuplik perbincangan di atas Blue Bird tadi, perjalanan pulang dari JCC sehabis menghadiri President Lecture Featuring Bill Gates, Chairman of Microsoft, dan hendak menuju ke kampus, perlu aklu renungkan ( mau g mau)...

mo jadi apa 5 tahun mendatang, mau ama siapa, mo kerja apa, mo ngelanjutin kuliah ato apa, ato apa-apa yang laen....

ahhh...ribet..tapi sprt yg aku bilang tadi, mesti direnungkan..

betul juga sih,,,,

tapi jujur, bukan g mau dipikirin, bukan g mau peduli, bukan g mau g mau tw, bukan pula aku cuek, tapi memang untuk "nikah" belum kepikiran ama sekali..

tapi ketika ditanya sepertiitu, kepaksa harus dijawab..
ya mo gimana lagi...

tapi ketika aku bilang umur 28 29, kenapa mereka kaget??, tuakah?? g lakukah???
ato kah2 yang lain??

tapi bagiku itu beralasan, mengingat dan menimbang keluarga...
let's see...

aku anak pertama dari 5 bersaudara (KB), perempuan..
g termasuk keluarga yang mampu..

itu alasannya...

ngerti g sih mereka???


bukannya g pernah kepikiran buat imajinasi seperti yang mereka bicarakan diatas, g mungkin g ada...tapi kembali ke alasan..

the first prioity setelah tamat kuliah KERJA
kerja berarti BERPENGHASILAN TETAP
berpenghasilan tetap berarti .....i'm sure that you know what i meant


semua yang diatas g bakalan lari dari keluarga, semua buat adik2 ku, 2 adik laki2, 2 adik perempuan.
yang secara keseluruhan, mereka yang bakalan paling kurang kasih sayang orang tua..

dan aku yang akan melengkapi itu..

aku kuliah ke jakarta, dari bukittinggi, sekolah di bukittinggi dari pekanbaru, untuk mereka.

untuk merekla kelak, untuk mereka bila tiba waktu itu...



air itu tiba2 jatuh....jatuh dari mata yang tidak lagi bisa melihat jelas indahnya dunia...
yah..air mata itu jatuh, ketika aku merindukan mereka, adik2 ku..

semoga Allah selalu melindungi mereka, dan selalu merahmati mereka...Amiinn....

Kamis, 14 Februari 2008

Beasiswa Bakrie School Of Management 2008

Beasiswa Bakrie School of Management 2008


Ehhhmmm… Neh buat temen2 yang kepengen masuk ke BSM ada info beasiswa terbaru dari bakrie..

Bakrie School of Management (BSM) merupakan institusi pendidikan dibawah Yayasan Pendidikan Bisnis Indonesia (YPBI) yang didirikan oleh keluarga Bakrie dengan tujuan menyelenggarakan program pendidikan bisnis berkualitas internasional.

Didukung oleh infrastruktur bisnis Kelompok Usaha Bakrie yang luas, dengan dosen yang kompeten serta dosen tamu dari berbagai bidang industri dengan konsep belajar “best practise sharing” dimana siswa dapat langsung belajar pada sumbernya.

Proses belajar mengajar disampaikan dengan bahasa Indonesia selama 2 tahun pertama, kemudian tahun berikutnya disampaikan dalam bahasa Inggris sehingga diharapkan siswa dapat menguasai bahasa Inggris baik tulisan dan lisan.

Pada tahun 2008 ini, Bakrie School of Management kembali membuka pendaftaran siswa baru. Tes gelombang pertama akan dilakukan pada tanggal 24 Februari 2008 dengan materi tes potensi akademik, matematika, dan bahasa inggris.

Bakrie School of Management sangat membuka kesempatan beasiswa scholarship bagi sekitar 335 mahasiswa baru. Beasiswa yang diberikan berupa: Bebas biaya kuliah sampai selesai (4 tahun) dan biaya TOEFL preparation hingga mencapai nilai 600 selama 4 semester.

Persyaratan Umum Beasiswa Bakrie:

WNI sehat jasmani dan rohani.
Lulus atau akan lulus SMA/Aliyah atau sederajatnya.
Peringkat 1 sampai 3 di masing-masing kelas.
Memiliki kemampuan bahasa Inggris dengan nilai toelf prediction 530 atau lebih.
Bersedia mengikuti test seleksi.
Persyaratan Administratif:

Mengisi formulir pendaftaran yang tersedia di sekolah masing-masing (Guru BP) atau di kampus BSM.
Melampirkan surat rekomendasi dari kepala sekolah.
Melampirkan fotokopi raport lengkap.
Melampirkan fotokopi KTP atau identitas diri lainnya.
Melampirkan fotokopi Akte Kelahiran.
Melampirkan pas foto ukuran 3×4 cm (3 lembar), berwarna latar belakang biru.
Prosedur Pengajuan:
Seluruh persyaratan di atas dimasukkan dalam satu amplop berukuran A4 berwarna coklat yang ditujukan ke alamat pengajuan dengan menuliskan “BEA SISWA” pada amplop dipojok kiri atas.

Berkas dikirimkan ke:
Komite Seleksi Penerimaan Bea Siswa KUB
GMSB Suite UG No. 2-3
Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-22
Kuningan, Jakarta Selatan 12920
Email: info@bakrie.ac.id
Telp. 021 526 1448; 021 526 3182/3
Fax. 021 527 6543

Info lebih detail silakan hubungi email atau nomor telepon diatas.

Rabu, 13 Februari 2008

How to be a good single player?

Author: Joy Kitzmiller

Being good at doubles does not mean that you can play singles--everyone knows that. Less obvious is the fact that most good singles players are clueless on the doubles court. The strategies and teamwork of doubles are highly difficult and require years of game-playing. However, if you are already a doubles specialist, as most Northwest players are, then learning to play singles is the easy part and can only enhance your doubles game and limited court time.

Part of the enjoyment of any sport is achieving flow, which is the happy medium between anxiety and boredom. We occasionally experience this in a doubles game of players of comparable ability. Unfortunately, the range of abilities in badminton is infinitely broad and the pieces of the game that one can perfect are so varied that close competition rarely occurs. As a singles enthusiast, I can say that flow occurs most often in singles, because it is much easier to find two closely matched players than it is to find four! Also, you can play your game without messing up an incompetent partner, in your mind.

What it takes to play the event ?

Front to back court movement:

The lines I am really more of a tennis player or I prefer doubles really mean I am best at the side-to-side movement that is natural for humans such as myself. I admit it. Moving blindly backward and then forward like one of the three musketeers is not natural and it initially feels icky. I think the butterfly stroke feels icky, too. If all sports only required movements that were innate, everyone would have a gold medal. You have to train your body to adhere to basic footwork principles for badminton, just as you must move your arms like Barbie for swimming. All it takes to get from the net to the back is a jump and a twist. With correct body positioning, most shots are only two steps away.

The ease with which we observe international caliber players move is hard-earned. Just as in ballet, moving smoothly requires powerful muscles and a lifetime of special exercises. However, the most dramatic results in your game will occur in only a few weeks of training.
Things to do:

Shadow drills:
Moving between two corners again and again without the shuttle. Someone needs to show you the proper footwork for each two-corner combination. Do not kill yourself. Do it slowly. Since it's more than you've ever done before, it will work for your game. Incidentally, there are 15 different combinations, including the sidelines. Do a little every day.

Half-Court Singles :
Using either the singles line or the doubles line and the middle, this allows you to discover what it's like to have a long rally. Your movement is restricted to only front-back retrieval, and it requires you to figure out ways to use the length of the court to beat an opponent.

Agility exercises :
Jumping rope has always been beneficial to badminton players, but for me it can be tedious. Therefore I like to do sets of exercises that contain the jumping and badminton-related foot and leg movements, so that I can constantly change the routine. This includes lunges, alternating ballet third-positions while jumping, cross-overs, high-knees, skipping like Dorothy when she's off to see the wizard, etc. A crisp, consistent clear, a devastating drop, and loving the rally:

Since everyone you know is a doubles specialist, unless you can vary the pace of the shot and hit it within five inches of the sideline, smashing in singles can be disastrous. Now that you move like a dream, you want to challenge others to do the same. We singles players do not fight to the death, we fight to the pain.
In order to move your opponent to the far reaches of the court, you must consistently clear and lift to the back line and drop and redrop tightly to net. You will soon notice your opponent's lack of footwork training, because he or she will constantly be out of position and unable to recover. At that point to will always float over to your opponent's desperate shot and place it cruelly just out of reach of his flailing racket with a maddening lack of emotion. Things to do:

Warm-up:

Begin every badminton session with five minutes of solid clears, trying to incorporate footwork. This may sound easy, but many people do not hit only clears in a five-minute warm-up. Build up to ten minutes. Eventually, you can include cross- and open court clears.

Warm-up: Play drop-lift games.
Player A can only life and Player B can only drop. Player A serves always and the winner of the rally wins the point. Lifts must fall between the two back lines and drops must fall between the net and the service line. Although a little distracting, four players can be on the court. Even eight people can do this if you are using only half-court.

Warm-up: Play net games.
After a low doubles serve, the rest of the rally is played between the two service lines. Flow and Focus...Singles is a mental game

Since retiring from serious competition and three to six hours per day of training, I have experienced a lot of self-imposed stress that I cannot seem to shake. I recently started to play singles again whenever possible and my stress level has gone down. I like to think about playing even when I am not playing, and on the court, it is the only time that I am free to think of nothing but the task at hand. Because it requires (underline) complete attention, it forces you to shut everything out. I remember my ballet teacher yelling out the question, What is ballet? to which we first-graders responded, Discipline! in unison, lisps and all. Although everything requires discipline, it's far easier to have discipline when you have obsession.

Flow and focus are interdependent. You cannot achieve flow if you are not focused, and it is difficult to focus when there is no flow. To experience flow, do not challenge Geoff Stensland to a game of singles--he will make you anxious. Nor should you challenge your boyfriend to a game in order to prove yourself and beat him to a pulp. This will bore you. Play people near your level that are willing to play seriously. Here you will have some success and your ability to focus will improve with every game. Once you've experienced the headiness of true flow, there is no turning back. At this point, some obsession with singles will be inevitable, focus will become clearer and flow will occur with more frequency and ease. These things are essential to loving singles and craving the discipline it requires.

Warning

The only problem with the doubles-specialist-to-singles-player-extraordinaire transition is the unavoidable disappointment that comes with a bad practice. This might be caused by lack of opponents, a plateau in your improvement rate, or unpleasant personalities at the gym. We singles players must persevere, still, in order to experience again what we had at the last good practice. These are only a few of my thoughts on my favorite event. Badminton is a complicated game, so of course there is much more to know than what is in this short article. Perhaps I will write another for a future newsletter to delve further into the makings of a singles player.


Catatan Bulutangkis Pemain Era 96 - Sekarang

Meraih semua gelar bergengsi tentu mmenjadi impian semua pemain badminton di dunia, hanya untuk mewujudkannya tentu tidak mudah. Kesempatan besar di dapat pemain-pemain elite dunia, tapi tetap saja yang bisa melengkapi gelar hanya di hitung dengan jari. (Catatan pemain era 96-sekarang)

Gelar prestise(dianggap lengkap): Olimpiade, Kejuaraan Dunia, All England, Japan Open-Final Grand Prix, Piala Dunia (dulu), Thomas - Uber - Sudirman Cup. Kejuaraan Asia-Eropa, Asian Games, Sea Games (lokal).

Tunggal Putra: (calon kuat yang hampir menguasai semua gelar)
Poul Erik : Belum juara Thomas-Japan- Kejuaraan Dunia-Thomas, Final GP(pada era nya) Taufik Hidayat: Belum All England, Japan (sekarang tdk masuk kategori krn setara Super Series lain), dan Sudirman
Lin Dan : Belum Olimpiade, Asian Games

Tunggal Putri: Susy susanti: Belum Asian Games Bang
So-hyun: Belum Uber, Kejuaraan Dunia, Sudirman, Final GP
Ye Zhaoying: Belum Olimpiade, Asian Games Gong Zhichao: Belum Kejuaraan Dunia, Asian Games
Zhang Ning: Belum All England, Asian Games zhou Mi: Belum Olimpiade, Kejuaraan Dunia
Gong Ruina: Belum All England, Olimpiade, Asian Games
Mia Audina: Belum Olimpiade, Kejuaraan Dunia, All England, Sudirman...( banyak belumnya Mbak...!!!nanggung sie perak melulu)

Xie Xinfang: Belum Olimpiade, Asian Games

Ganda Putra: Ricky/Rexy : Belum Sea Games, Sudirman
Kim/Ha : Belum Thomas Chandra/Tony: Belum Asian Games, Sudirman, All England, Kejuaraan dunia (mrk sudah dapat all England dan Kej. Dunia dgn pasangan yang berbeda) Cai/Fu: Belum Olimpiade, Asian Games
Koo/Tan: Belum Olimpiade, Kejuaraan Dunia, Sea Games, Thomas, Sudirman
Kido/Hendra: Belum Olimpiade, all England, Sudirman, Thomas

Ganda Putri:
Ge/Gu: Sudah semua.
Jiewen/Yang: Belum all England
Gao/Sui: Belum olimpiade, Asian Games

Ganda campuran:
Park/Ra : Belum Olimpiade
Kim/Ra: Belum olimpiade
Liu/Ge : Belum Olimpiade
Zhang Jun/Gao: Belum Asian Games
Bo/Gao: Belum Olimpiade, Kejuaraan Dunia
Nova/Butet: Belum Olimpade, Asian Games, All England, sudirman
Berarti baru Ge/Gu yang sempurna, mereka menyempurnakan di Asian Games Bangkok 1998 sebagai satu-satunya gelar yang belum di dapet saat itu.
Gao Ling juga sempurna, namun dengan pasangan yang berbeda-beda. Gelar melengkapi dari Ganda putri dan campuran plus dgn Jun dan Bo. Dan yang masih aktif mengikuti dan berpeluang menyusul Ge/Gu adl Xie Xinfang, Cai/ Fu dan Lin Dan yang sama-sama belum mendapat emas Olimpiade dan Asian Games, Jiewen/Yang kesempatan terakhir All England besok karena setelah itu Jiewen mau merried.

Taufik tinggal All England sebagai puncak tahun ini, mgk dia anggap sudah sempurna karena Sudirman di rasa berat sebagai bagian team, Bo/gao juga masih punya kesempatan besar di tahun mendatang. Tante Zhang, udah lewat Asian Games masih 2 tahun lagi. Apa mampu?

Kim/Ha cacat sedikit karena bersama Korea belum juara Thomas. Disisi ganda campuran Kim pernah dapet emas sama Gil Young-ah. Tapi tetap saja. Belum Thomas. Kalau Ricky/Rexy malu-maluin. Kurang kok ya Sea Games yang levelnya cuma Asia Tenggara. Yang kasian Ra kyung-min, bersama Park dan Kim, tidak tuntas di Olimpiade dalam 3 kali kesempatan. Bahkan bersama Park sudah sampai final.

Kalau Jo/Gres sih...masih jauh banget...ngak bakal ketulungan.. ..apalagi Endang/Rani

Selasa, 12 Februari 2008

hui hui hui.........

hui hui hui,,,,
lam kenal iah,,,

orang baru ney,,,

masih perlu banyak latihan.....

tolong iah......